RESUME
PELATIHAN BELAJAR MENULIS
PGRI
Pertemuan : ke-12
Gelombang : 20
Hari, tanggal : Jumat,
6 Agustus 2021
Waktu :
19.00 s.d.selesai.
Moderator : Mr.
Bams
Nara sumber : Joko Irawan Mumpuni
Tema : Menjadi
Penulis Buku Mayor
Bismilahirrahmanirrahim.
Menjelang pukul 19.00 WAG dikunci untuk kelancaran jalannya pelatihan pertemuan ke-12 untuk Gelombang 20. Mr.Bams mengucapkan salam penanda kegiatan akan segera dimulai. Bebahagia dapat kembali belajar Bersama guru hebat se-Nusantara, dan memimpin doa agar diberi kelancaran dalam pembelajaran ini.
Moderator menyampaikan beberapa poin yang
perlu diketahui dan dilakukan peserta kegiatan belajar ini sebelum memulai
kegiatan di antaranya untuk menghubungi
nomor WA 088809405468 bila ada pertanyaan yang akan disampaikan.
Narasumber hari ini adalah Bapak Joko
Irawan Mumpuni seorang Direktur Penerbitan. Disilakan untuk mulai memberikan
materi sampai pukul 20.00 WIB, dan
dilanjutkan sesi tanya jawab hingga pukul 21.00 WIB.
Pada pukul 19.09, Moderator menyilahkan Pak Joko untuk mulai memberikan materi sampai pukul 20.00. Dilanjutkan tanya jawab sampai pukul 21.00. Pak Joko mengawali dengan menucap salam dan melakukan perkenalan singkat.
Beliau sudah berkarir di bidang penerbitan dan aktif dalam asosiasi penerbit Indonesia lebih dari 20 tahun. Tempat yang membuat bersemangat dalam berdiskusi seputaran penerbitan dan penulisan buku.
Selalu muncul pertanyaan tentang syarat dan kriteria agar tulisan dapat diterbitkan di penerbit Mayor dalam pikiran penulis, terutama penulis pemula. Begitu pula pertanyaan tentang perbedaan antara penerbit Mayor dan penerbit Minor yang dikenal dengan penerbit Indie,
Beliau mengungkapkan bahwa perbedaan antara penerbit Mayor dan penerbit minor merujuk pada sebuah kesimpulan mengenai jumlah terbitan buku per tahun. Penerbit Mayor lebih banyak menerbitkan buku daripada penerbit Minor. Masing-masing pendapat tentang perbedaan antara penerbit Mayor dan penerbit Minor memiliki pendapat sendiri.
Penulis merasa lebih bangga jika karyanya
diterbitkan oleh penerbit mayor karena naskah karyanya akan dikelola lebih professional.
Penerbit mayor biasanya memiliki fasiliatas yang lebih baik, modal, percetakan,
SDM,dan jaringan pemasaran yang lebih
luas.
Sebuah karya dapat diterima dan diterbitkan
oleh penerbit Mayor setelah melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang
sangat ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa
mencapai 300 sampai dengan 500 naskah . Sementara naskah yang diterbitkan hanya 50 sampai
dengan 60 judul. Akibatnya banyak naskah
yang dikembalikan ke penulis atau ditolak.
Kesulitan menembus penerbit Mayor
mengakibatkan penulis menerbitkan karyanya dengan penerbit Indie, menerbitkan
sendiri karyanya.
Berikutnya adalah pemjelasan naskah buku
apa yang dapat diterima dan diterbitkan oleh penerbit Profesional, seperti
penerbit ANDI. Pertimbangannya adalah semua naskah buku yang bisa dijadikan
buku dan laris dijual.
Pengelompokan
buku yang bisa dijual dipasaran:
1.
Buku
teks
Buku tels adalah buku yang digunakan olah mahsiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat sekolah disebut buku pelajaran disngkat BUPEL sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi disingkat PERTI
2.
Buku
non teks
Buku non teks adalah buku-buku populer dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun dalam prakteknya pemakaian buku oleh pembacanya tidak lagi terbagi-bagi menurut kelompok-kelompok tadi. Apapun buku yang dibaca bisa dijadikan referensi untuk praktek kehidupan sehari hari dan dalam rangka mendapatkan jenjang akdemik yang lebih tinggi.
Penerbit adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk
bertahan hidup dan berkembang sehingga karyawan sejahtera, komsumen puas dalam
jangka waktu yang tidak terbatas. Penerbit boleh dikatakan industri.
Naskah yang masuk pun akan dianggap sebagai
bahan baku output industri. Jika bahan baku bagus maka akan menghasilkan produk
yang bagus pula. Oleh karena itu, para penulis dan calon penulis harus paham
cara berpikir industri penerbitan agar naskah tidak ditolak.
Berikut adalah gambaran industri penerbitan
secara lengkap, namun jika disederhanakan akan menjadi seperti ini.
Naskah yang dapat diterima penerbit adalah naskah yang bisa dijadikan buku dan bukunya laku terjual, seperti yang disampaikan di atas, Berikut adalah pembobotan penilaian dan alasan mengapa naskah diterima atau ditolak.
Ada beberapa kenyataan yang perlu diketahui
dalam penerbitan
· ✅ Materi
yang perlu dihindari dalam penulisan naskah adalah tren yang sudah menurun.
· ✅ Perhatikan
tema yang memiliki tren dalam grafik yang selalu tinggi, stabil, dan tidak pernah menyentuh titik nol.
· ✅Hindari
tema-tema yang mengungkapkan tentang kematian karena Corona, tetapi gali bidang
bidang baru karena Corona. Tema yang
membahas seputran bidang inilah yang kemungkinan laku.
· ✅ Jika
tema bagus,maka penerbit akan mengecek reputasi penulis.
Dasar pertimbangan penerbit dalam
menentukan oplah atau jumlah cetak adalah buku dinilai mempunyai market yang
lebar dan lifecycle yang Panjang. Relevan dalam kurun waktu yang Panjang.
Bila berhasil seorang penulis akan
mendapatkan kebanggaan, kepuasan batin,
reputasi, karir dan uang.
Penulis dibagi menjadi beberapa kategori.yaitu kategori penulis idealis atau penulis industrialis. Penerbit lebih menyukai penulis yang idealis dan industrialis.
Beberapa gambar disajikan untuk memotivasi
dan menegaskan bahwa sayang kalau peserta
pelatihan di sini tidak menulis.
☝Ada dua kategori buku yang tidak akan pernah kami terbitkan selaris apapun buku itu, Buku yang tidak akan kami terbitkan kapanpun adalah Buku Pornografi dan buku Politik Praktis.
☝ ANDI Penerbit Mayor, ada sebagian peserta disini sudah merasakan Royalty dari kami ANDI.
☝Trik untuk menjawab pertanyaan ketiga yaitu bersahabat dengan penerbit dan dengan penulis-penulis yang sudah berhasil tembus penerbit Mayor. Berdiskusil dan bertanya, maka menemukan jawaannya dan mendapat motivasi.
☝Jawaban pertanyaan keempat. Jika alasan penolakannya adalah thema tidak populer sulit untuk diterima, tetapi jika alasan penolakannya karena penulis kurang populer terkait dengan tema buku yang ditulisnya, maka penerbit akan menyarankan penulis tersebut mencari partner penulis lain yang namnya populer terkait dengan tema buku yg ditulis..
Pernyataan pamungkas dari Pak Joko, "Semua berasal dari mimpi , kejarlah mimpi itu. Menjadi penulis kita akan mendapatan segala yang kita inginkan. Menulis tidak mengenal usia. Ada banyak penulis bukunya menjadi best seller setelah penulisnya meninggal. Tentunya kita semua pernah baca kamus tulisan Hasan Sadeli yang sampai saat ini anak cucunya masih menikmati warisan royaltynya"
Pemuda menabuh gendang bertalu-talu
Panggilan untuk orang agar melihatnya
Para penulis ingin menerbitkan buku
Penerbit ANDI bersiap mewujudkannya
Sukabumi, 8 Agustus 2021
Dwi Pratiwi
Mantul penutup yang apik
BalasHapusSemoga sukses ya Mom🙏
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmantap selalu bu. . inspiratif. sehat2 selalu ya buu..
Hapusbu Dwii..selalu isnspiratif ..aku syuka
BalasHapus