Langsung ke konten utama

Resume Pertemuan Ke-15

 

Pertemuan                 : ke-15

Gelombang               : 20

Hari, tanggal             : Jumat, 13 Agustus 2021

Waktu                        : 19.00 s.d. selesai

Moderator                 : Maesaroh

Nara sumber             : Susanto, S.Pd.

Tema                          : Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan


🔆

amanya juga penulis, harus rajin berolah kata

O bjektif dalam bersikap dan memandang realita

T ulisanku mestinya berisi gagasan penuh makna

Y ang merupakan sajikan terbaik untuk pembaca

P enuhi hak pembaca dengan kecemerlangan makna

O bsesi untuk menghantar karya pada penikmat setia

 

Bismillahirrahmanirrahim,

🔆 

Pertemuan ke-15 diawali dengan pembukaan

Narasumber menyajikan materi selama satu jam

Hujan pertanyaan disilakan setelah sajian

Setelah itu  akan ditutup pada waktunya

🔆 

Pak Susanto, S.Pd. didampingi oleh Bu Maesaroh

Menyajikan materi yang akan sangat bermanfaat

Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan

Melatih kita untuk mendapatkan tulisan terbaik

🔆

Pak D adalah nama komunitasnya Pak Susanto

Terlahir di Kebumen, sekarang di Musi Rawas

Seorang guru SD yang berpengalaman

Mendidik putra bangsa di SDN Mardiharjo

🔆 

Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Materi dari Pak Sudomo tentang swasunting

Beberapa hal yang harus diperhatikan

Dengan berpegang pada KBBI dan PUEBI

🔆 

Swasunting dilakukan setelah selesai menulis

Jangan menyunting sambil menulis

Fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan

Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri.

🔆 

Meskipun bukan proofreader professional

Pak D diminta rekan untuk membaca naskah

Mengedit naskah pun dilakukan untuk teman

Menghasilkan banyak karya terealisasikan

🔆

Proofreading kadang disebut  uji-baca

Membaca ulang sebuah tulisan

Bertujuan untuk memeriksa naskah

Kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya

🔆 

Proofreading, aktivitas memeriksa kesalahan

dengan cermat untuk menjadi tulisan yang baik

dari sebuah teks sebelum dipublikasikan

Proofreading kegiatan akhir sebuah tulisan

🔆 

Proofreading sangat penting

kita bisa lakukannya sendiri

memeriksa kesalahan yang ada

menghadirkan tulisan yang baik.

🔆

Perbedaan proofreading dan editing

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan

Proofreading selain fokus pada aspek kebahasaan,

Harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

🔆 

Tugas seorang proofreader adalah

Membetulkan ejaan atau tanda baca

Memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca

bisa diterima logika dan dipahami pembacanya.

🔆 

Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI

Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

Konsistensi nama dan ketentuan

Perhatikan judul bab dan penomorannya 

🔆

🔆

Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca 

dan tidak kehilangan substansi awalnya.


🔆
Sukabumi, 13 Agustus 2021

Dwi Pratiwi

Komentar

  1. Brilliant Idea, resume dalam puisi. Kereeeen

    BalasHapus
  2. Menarik sekali tampilannya. Teliti dan keren deh ...👍

    BalasHapus
  3. Pemandangan baru di mata saya, jika kemaren bergaya fiksi, sekarang bergaya puisi. Laziis👍👍

    BalasHapus
  4. resumenya di puisikan. bagus jg idenya pak

    BalasHapus
  5. Jarang yg mampu.....dan ibu bisa. Kren resume dalam puisi

    BalasHapus
  6. Masya Allah.guru besarku mantab bin kerren belum ada yang buat resume seperti ibu, langsung di proofreding..sampai bolak balik saya baca..

    BalasHapus
  7. Wah mantabz ini berbentuk puisi...

    BalasHapus
  8. wah.. spesial bgt tulisannya. unik dan jg komplit. keren, bu... maaf br sempat berkunjung

    BalasHapus
  9. DUUUH CANTIK SELALU...mau dong di ajari

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revisi Karya Penulis

BERSAMA PENULIS PUISI DAN CERPEN SMA NEGERI 4 SUKABUMI (Belajar merevisi karya)   Pada hari Kamis dan Jumat tanggal 30 September dan 1 Oktober 2021 50 penulis puisi dan 50 penulis cerpen SMAN 4 Sukabumi berkumpul untuk membaca kembali karya yang dibuat oleh penulis yang bersangkutan. Kegiatan dibagi menjadi 5 sesi agar tidak melanggar protokol kesehatan yang berlaku. Beberapa penulis tidak hadir karena memiliki alasan. Bagi yang tidak dapat hadir penulis berkomunikasi dengan pembimbing melalui WA. Temuan-temuan dalam kegiatan ini adalah 1.       Typo kata, diperbaiki oleh penulis yang bersangkutan. 2.       Merapikan karya, dilakukan oleh penulis yang bersangkutan dengan bimbingan. 3.       Melengkapi biodata bagi penulis yang belum mencantumkan biodatanya. Semoga kegiatan ini menjadi jalan bagi mereka dalam berkarya serta memberikan pengalaman yang berharga bagi mereka. Sukabumi, 1 Oktober 2021 Dwi Pratiwi

Resume Pertemuan Ke-18

Pertemuan                 : ke-18 Gelombang                 : 20 Hari, tanggal              : Jumat, 20 Agustus 2021 Waktu                         : 19.00 s.d. selesai Moderator                 : Bu Kanjeng Nara sumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd. Tema                          : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis   “Wa alaikum salam. Ya, Halo. Siap,” singkat saja kujawab deringan telepon dari teman yang sangat konsisten bertanya tentang materi yang kudapat dalam pelatihan. Hari ini Jumat, tanggal 20 Agustus 2021 merupakan pertemuan ke-18 Pelatihan Menulis PGRI untuk Gelombang 19 dan 20. Aku tergabung di gelombang 20 yang diisi oleh pejuang pencari ilmu dan celah untuk dapat menerbitkan buku yang kelak akan meramaikan literasi di tanah air.  Narasumber hari ini adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. yang akan didampingi Bu Kanjeng sebagai moderator. Kubuka saluran informasi kegiatan dan Bu Kanjeng sudah menyapa, ” Assalamualaikum  wr wb. Salam sejahtera  Bapak Ibu

Tempe Goreng

Jam di dinding sudah menunjukkan jam 1 siang, di dapur tampak Mama dan Tiwi sibuk menyiapkan makan siang spesial buat keluarga Om Rafly yang baru tiba di Indonesia kemarin. Di luar terdengar celoteh dan gelak para bocil terdengar. Anak-anak memang kuat, Rio dan Dimas tak lelah berkejaran dengan Salwa dan Andre. Sementara itu, Kakek dan Nenek berbincang dengan Om Rafly dan Tante Rina. Om Rafly kangen tempe, katanya. Selalu begitu, sehingga tanpa diminta pun tempe goreng menjadi bagian dari menu yang disiapkan untuk makan siang hari ini. Om bilang. Pernah juga sih beberapa kali membeli tempe di sana. Tetapi, rasanya akan berbeda bila dinikmati bersama keluarga di tanah air. Tiwi teringat sepenggal kisah tentang Khoirul Azzam terdapat dalam buku “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman. Ketika Azzam bercakap-cakap dengan Pak Ali. “Ayah saya wafat saat saya baru satu tahun kuliah di Mesir. Saya punya tiga adik. Semuanya perempuan. Saya tidak ingin pulang dan putus kuliah di tengah jala