Langsung ke konten utama

Resume Pertemuan Ke-20

Gelombang        : 20

Hari, tanggal      : Rabu, 25 Agustus 2021

Waktu                 : 19.00 s.d. selesai

Moderator          : Maesaroh

Narasumber       : Wijaya Kusumah, M.Pd.

Tema                  : Darimana Ide Menulis Datang?

 

"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"

Jelas terlihat wajah ceria terpancar di raut Jeng Nung dan Bu Yanti di beranda rumah Jeng Nung yang sangat asri. Jeng Nung baru saja menerima paket dari Bu Ewi- Bekasi. Paket yang dari tadi ditunggu.

“Buku Bu Ewi sudah terbit. Sebentar lagi buku kita. Duet maut kita,” kata Jeng Nung sambil berusaha membuka paket tanpa alat.

“Ya. Buku kita masih dalam proses ISBN. Semoga lekas kelar, dan dicetak deh,” Bu Yanti menjawab sambil memperhatikan gerakan Jeng Nung yang mulai kesulitan membuka paket.

“Jeng, pakai ini!” akhirnya Bu Yanti memberikan sebuah cutter yang dia ambil dari meja sebelah.

“O iya. Makasih Bu,” Jeng Nung berterima kasih karena berkat cutter yang diberikan Bu Yanti memudahkan dalam membuka paket dari Bu Ewi.

“Jeng, bukannya Jeng mau mengajukan kenaikan pangkat bulan depan?” Tanya Bu Yanti.

“Iya. Sekarang sedang pengumpulan berkas-berkasnya. Alhamdulillah PTK sudah selesai minggu lalu. Semoga lancar,” jelas Jeng Nung.

“Aamiin. Yang penting kita sudah melakukan yang terbaik. Hasil tidak menghianati usaha.”

***

Rabu, 25 Agustus 2021

Hari istimewa karena merupakan pertemuan ke-20 Pelatihan Menulis PGRI yang digawangi oleh OmJay dan Tim Solid.

Materi pertemuan hari ini adalah Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS dengan narasumber Bapak Dr. Imron Rasidi.

Berita mengejutkan disampaikan karena Pak Imron mengalami kecelakaan sehingga tidak dapat menghadiri pertemuan hari ini. Beliau bertukar jadwal dengan OmJay. Semoga Pak Imron lekas pulih dan dapat berkumpul bersama kita di kelas menulis ini. Begitu juga moderator kita yang sedang dalam pemulihan

Bu Mae mengucapkan salam kepada para penggiat literasi nusantara yang hebat, dan memimpin doa sebelum narasumber memeparkan materi hari ini. OmJay hadir dengan tema Darimana Ide Menulis Datang?

Seperti biasa pertemuan ini dibagi ke dalam empat segmen, yaitu Pembukaan, Penjabaran materi, Sesi Tanya Jawab dan Penutup.

Omjay mengucapkan salam setelah dipersilakan oleh Bu Mae.

U N I K. OmJay memperkenalkan diri sebelum meminta peserta untuk membaca biodata beliau di https://wijayalabs.com/about

Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd. lahir di Jakarta, 28 Oktober 1972. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009) dan mulai tahun 2014 telah melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Beliau juga sedang menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar doktor pendidikan tahun 2021 ini. Semoga lancar dan dimudahkan.

Beragam prestasi diraih, beragam organisasi beliau ikuti, dan begitu pula kegiatan-kegiatan yang melibatkan beliau dalam berbagai posisi. Kiprah yang luar biasa.

 Siapa tidak kenal OmJay di grup ini. Beliau yang tidak kenal menyerah, senantiasa hadir dan menyapa anggota grup dengan aneka gaya yang menarik perhatian dan mendorong untuk menulis.

“Malam ini saya akan membawakan materi “Darimana Ide Menulis Datang?” OmJay memulai dengan menyampaikan materi pertemuan ini. OmJay menambahkan bahwaiIde menulis bisa datang dari mana saja. Bisa dari sebuah foto dan bisa juga datang dari sebuah video.

Sebagai contoh Om Jay menyajikan sebuah foto dan semua peserta diminta untuk membuat tulisan yang menarik dari sudut pandang yang berbeda.

Berikut beberapa hasilnya.

💡Tulisan 1

Wajah ramah nan murah senyum itu muncul dimana-mana aku berselancar. Aku tau, usianya tidak muda lagi, tapi semangat masih terpancar jelas.

Suatu hari aku mengikuti kelas zoom nya, dan salah satu pematerinya adalah Om Jay. Begitu beliau disapa.

"Banjiri internet dengan konten positif"

Itu yang aku ingat dan terngiang selalu. Yang memantik semangat untuk terus menulis sebisa mungkin sebaik mungkin. 🤩👍

💡Tulisan 2

Ini adalah seorang motivator literasi yang luar biasa dan banyak membawa perubahan bagi setiap orang yang ingin mengalami perubahan dalam hidupnya.Beliau juga banyak membantu orang yang terpuruk karena ketidakpercayaan diri menjadi pribadi yang berani menerima tantangan.Smg sht dan diberkati wahai sang motivator.

💡Tulisan 3

Seorang Blogger Indonesia, yang telah membuka kelas menulis dengan jumlah angkatan mencapai 20. Sebuah prestasi yang luar biasa. Dari beliau lahir para penulis yang sangan piawai di bidangnya bahkan melahirkan generasi yang cakap akan menciptakan ranah berfikir yang semakin luas dan dapat mengulik singa tidur bin malas untuk bisa bangkit dalam membuka dunia cakrawala menulis .seorang yang membuahkan amal jariah yg tak kan pernah putus..

💡Tulisanku,

(Perasaan sudah dikirim, tetapi ternyata tidak ada dalam rombongan tulisan di WAG yang masuk). Mestinya urutan ke enam atau ketujuh)

 

"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"

Sebuah filosofi yang hebat dari

 
OmJay,
Sesosok motivator yang handal
Tidak kenal lelah
Tidak kenal menyerah
 
Selalu hadir menyapa  
Mendorong untuk menulis.
Dengan cara unik dan bermakna
Menyemangati semua

  Berikutnya Omjay menunjukkan sebuah video sederhana sarat makna. Dan, semua peserta diminta untuk membuat tulisan yang menarik dari sudut pandang yang berbeda. Hasilnya pun beraneka. Luar biasa. Dalam tempo singkat beberapa tulisan dihasilkan dari sumber yang sama dengan aneka gaya.

💡Tulisanku,


Belajar di waktu Kecil bagai mengukir di atas batu
Belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air
 

Begitu pentingnya menuntut ilmu di usia belia, yang akan terbawa sampai dewasa. Kita dapat lihat dari banyaknya orang-orang hebat yang sudah tekun belajar sejak belia. Bekal yang hebat dalam mengukir keberhasilan dan kebahagiaan.

Ketika mulai belajar dari uasia dewasa, akan banyak kesulitan, hambatan dan kenyataan yang menghadang dalam proses belajar.

Selain menggunakan media gambar dan video, kita juga dapat menggunakan audio. Filosofi dijalankan dengan menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

OmJay merespon pertanyaan dari Pak Syafruddin-Tolitoli. Berawal dari Omjay bertemu dengan guru hebat dan berprestasi. Namanya bapak Dedi Dwitagama. Beliau belajar bersama beliau melalui blognya di https://dedidwitagama.wordpress.com.

Kemudian saya berguru kepada para penulis hebat Indonesia. Salah satu penulis hebat yang saya kagumi adalah Budiman Hakim dan Pepih Nugraha. Anda bisa searching di google karya mereka.

OmJay juga berguru kepada semua orang. Kita semua adalah guru. Kita harus belajar menjadi guru untuk diri sendiri dan berkumpul dengan orang-orang yang Sholeh dan sholehah.

Menanggapi pertanyaan Pak Endang dari Depok OmJay menjawab berbuat baik jangan dinanti-nanti karena takutnya akan mati. Jangan diengke-engke takutnya jadi bangke. Jangan dientar entar takutnya lekas modar.

Mulailah menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Kita akan merasa haus dan lapar ketika tidak membaca dan menulis.

Pekerjaan baik sebaiknya jangan ditunda karena kita cepat melupa. Tuliskan apa yang sedang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang sdh kamu lakukan.

OmJay menjawab pertanyaan berikutnya, “Cara saya menulis adalah dengan berkolaborasi dengan teman sejawat. Dengan menulis bersama banyak masukan datang dan banyak ilmu saling melengkapi. Kalau kita merasa sudah sanggup sendiri, menulis buku pelajaran itu asyik. Tapi saat ini, menulis buku ajar dengan kawan lain menjadi sesuatu yang bisa saling melengkapi. Itulah pengalaman saya membuat dan menerbitkan buku ajar di penerbit Andi Yogyakarta.”

Pertanyaan dari Omma Babys – NTT dijawab sebagai berikut, “ Saya hampir mati karena virus Corona. Saya sudah berjanji kepada Allah SWT, bila saya diberi waktu maka saya akan habiskan sisa usia saya untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Dibayar atau tdk dibayar saya akan terus berlayar sampai ke tujuan. Alhamdulillah berkat tik yang solid kegiatan ini bisa berjalan lancar sampai gelombang 19 dan 20.”

OmJay melanjutkan, “Impian saya adalah semakin banyak guru yang membuka kelas menulis. Baik untuk sesama guru maupun untuk murid-murid yang diajarkan oleh guru. Saya bermimpi ada sejuta guru punya blog dan mengelola blog dengan baik sebagai media pembelajaran.” 

Poin penting dari Omjay diungkapkan dalam pernyataan, “Saya biasanya membuat tulisan yang mudah dan enak dibaca. Tidak harus begini dan begitu. Hal yang penting pesannya sampai. Sebab kita menulis untuk dibaca orang lain. Ketika tulisan kita bagus dan menarik, pasti akan dibaca banyak orang tanpa diminta. Seperti hari ini, saya menemukan banyak kawan menulis dari sudut pandang yang berbeda. Fungsi kita sebagai mentor adalah bagaimana mengajak orang lain mau menulis dari apa yang disukai dan kuasai nya. Itulah yang saya lakukan sehingga tulisan saya selalu segar dan mudah dipahami pembaca.”


Sukabumi, 25 Agustus 2021

Dwi Pratiwi.





 

Komentar

  1. One and Only, My favourit teacher. isi yang dipenuhi dengan kalimat efektif dan padat. pokonya kereen pissaan.

    BalasHapus
  2. Indah penuh warna keren dan rapi

    BalasHapus
  3. Hik hik openingnya.....mantulll....tulisan yang selalu memukau ,idolaaa👍👍👍

    BalasHapus
  4. Cerita openingnya aku suka bu.

    BalasHapus
  5. Masya Allah ....insya Allah cerita pembukanya menjadi nyata ..terbit buku kita semua . Saling berkirim dalam satu cita cita.bahasa yang lincah dan ramah ..makasih Bu Dwi...🙏👍

    BalasHapus
  6. semoga apa yg omjay sampaikan bermanfaat

    BalasHapus
  7. Terima kasih sudah berkunjung. Senang deh. 🙏🙏🤗
    Ilmu yang OmJay sangat memotivasi dan bermanfaat. Terima kasih OmJau🙏🙏🙏

    BalasHapus
  8. haha.. ada saya.. serasa beneran sdg ngobrol sm jeng Nung.. keren buu..

    BalasHapus
  9. bu Dwi selalu beda dalam kemasan, bikin kangen utk baca next resumenya. kren

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revisi Karya Penulis

BERSAMA PENULIS PUISI DAN CERPEN SMA NEGERI 4 SUKABUMI (Belajar merevisi karya)   Pada hari Kamis dan Jumat tanggal 30 September dan 1 Oktober 2021 50 penulis puisi dan 50 penulis cerpen SMAN 4 Sukabumi berkumpul untuk membaca kembali karya yang dibuat oleh penulis yang bersangkutan. Kegiatan dibagi menjadi 5 sesi agar tidak melanggar protokol kesehatan yang berlaku. Beberapa penulis tidak hadir karena memiliki alasan. Bagi yang tidak dapat hadir penulis berkomunikasi dengan pembimbing melalui WA. Temuan-temuan dalam kegiatan ini adalah 1.       Typo kata, diperbaiki oleh penulis yang bersangkutan. 2.       Merapikan karya, dilakukan oleh penulis yang bersangkutan dengan bimbingan. 3.       Melengkapi biodata bagi penulis yang belum mencantumkan biodatanya. Semoga kegiatan ini menjadi jalan bagi mereka dalam berkarya serta memberikan pengalaman yang berharga bagi mereka. Sukabumi, 1 Oktober 2021 Dwi Pratiwi

Resume Pertemuan Ke-18

Pertemuan                 : ke-18 Gelombang                 : 20 Hari, tanggal              : Jumat, 20 Agustus 2021 Waktu                         : 19.00 s.d. selesai Moderator                 : Bu Kanjeng Nara sumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd. Tema                          : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis   “Wa alaikum salam. Ya, Halo. Siap,” singkat saja kujawab deringan telepon dari teman yang sangat konsisten bertanya tentang materi yang kudapat dalam pelatihan. Hari ini Jumat, tanggal 20 Agustus 2021 merupakan pertemuan ke-18 Pelatihan Menulis PGRI untuk Gelombang 19 dan 20. Aku tergabung di gelombang 20 yang diisi oleh pejuang pencari ilmu dan celah untuk dapat menerbitkan buku yang kelak akan meramaikan literasi di tanah air.  Narasumber hari ini adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. yang akan didampingi Bu Kanjeng sebagai moderator. Kubuka saluran informasi kegiatan dan Bu Kanjeng sudah menyapa, ” Assalamualaikum  wr wb. Salam sejahtera  Bapak Ibu

Tempe Goreng

Jam di dinding sudah menunjukkan jam 1 siang, di dapur tampak Mama dan Tiwi sibuk menyiapkan makan siang spesial buat keluarga Om Rafly yang baru tiba di Indonesia kemarin. Di luar terdengar celoteh dan gelak para bocil terdengar. Anak-anak memang kuat, Rio dan Dimas tak lelah berkejaran dengan Salwa dan Andre. Sementara itu, Kakek dan Nenek berbincang dengan Om Rafly dan Tante Rina. Om Rafly kangen tempe, katanya. Selalu begitu, sehingga tanpa diminta pun tempe goreng menjadi bagian dari menu yang disiapkan untuk makan siang hari ini. Om bilang. Pernah juga sih beberapa kali membeli tempe di sana. Tetapi, rasanya akan berbeda bila dinikmati bersama keluarga di tanah air. Tiwi teringat sepenggal kisah tentang Khoirul Azzam terdapat dalam buku “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman. Ketika Azzam bercakap-cakap dengan Pak Ali. “Ayah saya wafat saat saya baru satu tahun kuliah di Mesir. Saya punya tiga adik. Semuanya perempuan. Saya tidak ingin pulang dan putus kuliah di tengah jala