Langsung ke konten utama

Resume Pertemuan Ke-24

Gelombang     : 20
Hari, tanggal  : Jumat, 3 September 2021
Waktu             : 19.00 s.d. selesai
Moderator     : Maesaroh
Narasumber  : Fajar Tri Laksono
Tema              : Membuat Cover Buku yang Menarik

 

Belajar Mendesain Cover Buku

Ada beberapa ruang belajar pada kegiatan Belajar Menulis bersama Omjay. Di ruang pertama sudah ada OmJay, Bu May, Pak Fajar, Bu Ewi, Pak Saeful, Bu Endang, Pak Mangatur, Bu Anni, Bu Chank, Bu Mardijah, Bu Lia, Bu Raliyanti, Bu Linda dan Bu Lina. Sementara peserta lainnya berada di ruang yang berbeda.

Di ruang yang ditata spesial ini Bu Chank dan Bu Lina duduk berdampingan, Bu Ann, Bu Ewi dan Bu Diyah sedang bercakap, Bu Endang juga nampak asyik memainkan gawainya di samping bu Anni yang nampak sibuk dengan laptopnya, serta Pak Saeful dan pak Mangatur ngobrol berdua di meja terdepan dekat narasumber.

OmJay menyampaikan bahwa yang akan menyampakan materi pada pertemuan malam ini adalah Pak Fajar yang akan didampingi oleh Bu Maesaroh.

Bu May membuka acara, “Malam ini izinkan saya membersamai narasumber hebat, yang kemampuan IT nya luar biasa. Beliau selalu hadir dalam setiap kelas belajar berbicara. Banyak prestasi yang beliau torehkan dalam bidang IT ataupun menulis. Narasumber hebat kita, mungkin tampak tak asing, apalagi bagi pelanggan channel youtube beliau.”

“Baiklah, untuk mengoptimalkan waktu saya silakan kepada Bapak Fajar Tri Laksono untuk memasuki kelas.”

“Assalamu'alaikum. Semoga Ibu Maesaroh dan Ibu Bapak guru yang hadir selalu dalam keadaan sehat selalu. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk saya,” Pak Fajar memulai dengan salam dan menyapa.

“Pada kesempatan kali ini, saya diamanahi tema diskusi yang cukup menarik yaitu Membuat Desain Cover Buku. Sebelum saya menyampaikan materi mohon izin saya menyampaikan sebuah quote yang akan senantiasa menyemangati Bapak Ibu dalam berkarya khususnya membuat cover buku,” Pak Fajar pun menunjukkan quote nya.

“Sebagus-bagusnya desain cover buku pasti ada yang tidak suka. Dan sejelek-jeleknya desain cover buku pasti ada yang suka.”

Pak Fajar menjelaskan alasannya, “Itu karena sebuah desain sangatlah relatif penilaiannya.”

Meskipun pelaksanaan pertemuan ini agak terlambat karena narasumber baru pulang dari perjalanan dari luar kota, para peserta tetap menunggu ilmu yang akan disampaikan.

“Sejak kuliah, kira-kira 20 tahun yang lalu, saya mulai belajar menekuni dunia seni grafis. Tetapi, saya baru mulai fokus menggeluti desain cover buku sekitar 3 tahun yang lalu. Itupun karena faktor ketidaksengajaan. Ketidaksengajaan itu artinya saya diminta oleh seorang sahabat lama yang kebetulan menjadi seorang guru untuk membantu mendesain cover bukunya,” Pak Fajar menceritakan awal mula beliau terjun menekuni bidang desain cover.

Pak Fajar melanjutkan, “Padahal waktu itu belum sekalipun saya menghasilkan desain cover buku. Namun alasan saya ditolak oleh sahabat saya itu karena beliau tahu kemampuan grafis saya, dan beliau percaya bahwa saya pasti mampu mendesain bukunya sesuai ekspektasi dan harapannya. Project pertama pun hasilnya sangat memuaskan bagi sahabat saya itu.”

Berawal dari itulah sahabat Pak Fajar yang memiliki percetakan itu merekomendasikan Pak Fajar pada teman-temannya, dan juga mempercayakan pengerjaan seluruh cover buku yang masuk di percetakannya kepadanya.

“Berikut saya kirimkan beberapa karya portofolio desain cover buku saya di link berikut ini http://bit.ly/PortofolioDesainMotogeniStudio. Memang tidak semua desain cover buku saya upload di Link tersebut karena keterbatasan waktu dan tenaga.” Para peserta pun dapat melihat desain cover karya Pak Fajar.

“Masih ada banyak yang berjajar di laptop dan belum sempat saya dokumentasikan di link tersebut, kata Pak Fajar yang dilanjutkan dengan menyampaikan petunjuk pembuatan cover buku. “Untuk menghasilkan desain cover buku yang baik bapak-ibu harus paham dan tahu selera pasar, kemudian tren desain yang sedang berkembang saat ini serta tinjauan keilmuan dari dunia grafis.”

“Bagaimanapun juga desain cover buku yang menarik adalah wajib bagi para penulis sebagai daya tarik sehingga bisa mengkonversi peningkatan penjualan bukunya.”

Ada jeda, dan Bu May menyampaikan, “Narasumber-narasumber di kelas menulis adalah orang yang tingkat kesibukannya padat merayap. Tetapi memiliki komitmen yang luarbiasa. Sesibuk apapun, tugas terlaksana dengan baik.”

Masyaa Allah Bu Maesaroh,” Pak Fajar menanggapi. “Baiklah kita lanjutkan,”

Pak Fajar menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang membuat desain cover buku itu dikatakan menarik, Di antaranya adalah kesesuaian dengan tema judul, kemudian didukung oleh ilustrasi yang menarik, dipadukan dengan warna grafis yang sesuai, dan font yang sangat kuat karakternya sesuai dengan tema.

“Bila ada pertanyaan, monggo silakan barangkali ada pertanyaan bisa disampaikan,” Pak Fajar menutup penjelasannya.

Bu May dengan sigap menyatakan, “Siap. Kita masuk sesi tanya jawab, ya.”

Bu Helwiyah mengajukan pertanyaannya, “Ada dua pertanyaan Pak. Pertama, apakah desain cover buku pada link motogeni dapat dipesan untuk diajukan  kerjasama ke penerbit manapun? Dan yang kedua, ada rupa ada harga, bagaimana dengan harga per desain koleksi di  motogeni?”

Pak Fajar menjawab, “Salam kenal, Bu. Desain cover buku pada link motogeni dapat dipesan untuk diajukan  kerjasama ke penerbit mana pun. Saat ini saya juga masih kontrak dan bekerja sama dengan beberapa penerbit. Salah satunya adalah Erlangga. Harga desain tergantung pada pilihan paket desain yang dipilih oleh customer.”

“Agar fokus, sebaiknya untuk saat ini, kita membahas yang sesuai tema saja, nggih Bu,” Pak Akbar melanjutkan.

Bu Rosminiyati pun mengajukan pertanyaannya, “Izin bertanya. Yang pertama, tolong informasi tentang spec laptop yang bisa digunakan untuk mendesain grafis. Kedua,  Berapa lama kira-kira bisa belajar membuat desain cover ini. Ketiga, adakah aplikasi sederhana yang sudah disediakan oleh laptop (bawaan) untuk membuat cover?”

Pak Fajar menampilkan cover design karyanya.

Cover buku antologi anak. saya diminta menggambar wajah tokoh utamanya yaitu penulisnya yang masih anak-anak, merupakan pesanan penerbit Erlangga.” Pak Fajar menunjukkan sebuah cover.

Cover buku ini adalah cover novel Linda Vin, penulis novel kawakan. Untuk custom design. penulisnya request harus ada kincir angin, bunga tulip, langit senja, sungai mengalir dan seorang wanita berjilbab, cover buku Islam.”


“Teknik olah foto jadi cover buku contoh untuk genre remaja,” Pak Fajar menunjukkan cover yang dimaksud.

Ternyata ada kisah juga di balik pembuatan cover buku. Pak Fajar menjelaskan ada cover buku yang membuat beliau menangis tersedu-sedu saat mendesain cover nya. Karena penulis buku ini menyampaikan kepada saya sebelumnya bahwa desainnya nanti akan dipakai untuk menceritakan kisah teman-teman guru yang meninggal karena wabah covid-19.

Cover ini sangat berkesan bagi Pak Fajar secara pribadi. Karena beliau membayangkan wajah ibu mertuanya (juga seorang guru) yang meninggal bersama bapak mertua dalam kurun waktu 5 hari karena wabah covid.

Bu May mengingatkan pertanyaan yang disampaikan peserta, “Baik, Pak. Kita lanjut ke Pertanyaan selanjutnya.ada dua pertanyaan sekaligus.”

Pak Fajar menyampaikan kondisi beliau dalam tiga bulan ini. Beliau tidak pernah mengerjakan desain cover buku lagi. Hampir semua order desain terbengkalai tidak saya kerjakan karena beberapa saat lalu karena kecelakaan yang mengakibatkan tangan kanan kurang berfungsi, urat nadi, tendon dan syaraf terputus. Beliau bersyukur Allah masih memberikan tangan kiri yang sangat sempurna. Kini praktis semua pekerjaan hanya menggunakan tangan kiri termasuk membantu Omjay membuat desain flyer untuk kegiatan APKS PGRI.

Menjawab pertanyaan peserta beliau mengatakan bahwa saat ini beliau meggunakan Core I7 generasi 8 dengan memori 16 GB. Tetapi ini tidak menjadi faktor penentu kualitas desain. Imajinasi adalah yang utama.

“Kalau sehat jasmani dan rohani dan mood desain terjaga, maka biasanya 2-3 hari selesai. Dulu saya sangat membatasi order masuk. 1 pekan maksimal 5 judul buku saja agar saya bisa fokus mengerjakan dengan hasil terbaik,” Pak Fajar menjawab dengan ringkas.

“Wah luar biasa jawabannya, “ Bu May memberikan apresiasi. “Kepada seluruh peserta kuliah malam ini, mohon maaf semua pertanyaan tidak bisa saya ajukan, dan akan dijawab secara karena beberapa pertimbangan dan Ibu  dan Bapak dapat mencoba menerapkan ilmu yang didapat pada hari ini. Selamat mencoba.”

“Kepada Bapak Narsum kita, mohon untuk memberikan closing statement,” Bu May melanjutkan.

“Sebagus-bagusnya desain cover buku pasti ada yang tidak suka. Dan sejelek-jeleknya desain cover buku pasti ada yang suka. Oleh karena itu tetap semangat dalam berkarya. Keep explore.

Bu May menutup kegiatan dengan segala kerendahan hati, mohon dimaafkan apabila terdapat banyak kekurangan dalam memandu materi malam ini dan ucapan salam.

***

Beberapa waktu kemudian.

Om Jay, BU May dan Pak Fajar duduk di kursi bagian tengah, berpindah tempat duduk setelah Pak Fajar memaparkan materi hari ini tentang pembuatan cover buku. Bercakap-cakap sambil mengedarkan pandang pada peserta yang tengah sibuk dalam usaha membuat cover yang menarik dan sesuai dengan buku.

Bu Chank dan bu Lina sedang memperhatikan Bu Yanti yang tampak asyik di depan laptopnya. Sesekali menunjuk ke arah laptop. Bu Ann, Bu Ewi dan Bu Diyah sedang bercakap. Rupanya tertarik dengan kegiatan yang dilakukan Bu Chank, Bu Lina dan Bu Yanti.

Sementara itu Bu Endang juga Nampak asyik memainkan gawainya di samping bu Anni yang Nampak sibuk dengan laptopnya. Pak Saeful dan pak Mangatur ngobrol berdua di pojok ruangan dan sesekali melihat suasana ruangan yang didesain sedemikian rupa agar peserta nyaman dalam mengerjakan target hari ini. Ternyata mereka sudah selesai membuat desain cover buku.

***

 

Sukabumi, 4 September 2021

Dwi Pratiwi.

 

Komentar

  1. detail selalu bu... sangat menginspirasi..

    BalasHapus
  2. Berusaha fokus waktu belajar dan menulis ☺️🤭

    BalasHapus
  3. Suasana raker di villa puncak kayaknya ini,.......scene 5.yang kurang...acara makan malam bersama ala prasmanan....😀😀👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang tidak ada di ruangan rupanya ada di ruang sebelah "ruang makan" lagi prasmanan 😂😂

      Hapus
  4. ANDAI....ANDAI bukan tulisan...kok jadi rindu semua ya ..wah gara2 bu Dwi nih ..😀😀👍

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe. Provokator untuk ketemuan suatu saat nanti. Semoga ya... Bisa kumpul dan melahirkan buku bareng juga.

      Hapus
  6. Wah mantap sekali bu resumenya.
    Imajinaasiku langsung melayang2 membacanya. Keren

    BalasHapus
  7. sunggguh lengkap resumenya mantap

    BalasHapus
  8. Rapiiii, padat, dan lengkap Mom.
    Sukses selalu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revisi Karya Penulis

BERSAMA PENULIS PUISI DAN CERPEN SMA NEGERI 4 SUKABUMI (Belajar merevisi karya)   Pada hari Kamis dan Jumat tanggal 30 September dan 1 Oktober 2021 50 penulis puisi dan 50 penulis cerpen SMAN 4 Sukabumi berkumpul untuk membaca kembali karya yang dibuat oleh penulis yang bersangkutan. Kegiatan dibagi menjadi 5 sesi agar tidak melanggar protokol kesehatan yang berlaku. Beberapa penulis tidak hadir karena memiliki alasan. Bagi yang tidak dapat hadir penulis berkomunikasi dengan pembimbing melalui WA. Temuan-temuan dalam kegiatan ini adalah 1.       Typo kata, diperbaiki oleh penulis yang bersangkutan. 2.       Merapikan karya, dilakukan oleh penulis yang bersangkutan dengan bimbingan. 3.       Melengkapi biodata bagi penulis yang belum mencantumkan biodatanya. Semoga kegiatan ini menjadi jalan bagi mereka dalam berkarya serta memberikan pengalaman yang berharga bagi mereka. Sukabumi, 1 Oktober 2021 Dwi Pratiwi

Resume Pertemuan Ke-18

Pertemuan                 : ke-18 Gelombang                 : 20 Hari, tanggal              : Jumat, 20 Agustus 2021 Waktu                         : 19.00 s.d. selesai Moderator                 : Bu Kanjeng Nara sumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd. Tema                          : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis   “Wa alaikum salam. Ya, Halo. Siap,” singkat saja kujawab deringan telepon dari teman yang sangat konsisten bertanya tentang materi yang kudapat dalam pelatihan. Hari ini Jumat, tanggal 20 Agustus 2021 merupakan pertemuan ke-18 Pelatihan Menulis PGRI untuk Gelombang 19 dan 20. Aku tergabung di gelombang 20 yang diisi oleh pejuang pencari ilmu dan celah untuk dapat menerbitkan buku yang kelak akan meramaikan literasi di tanah air.  Narasumber hari ini adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. yang akan didampingi Bu Kanjeng sebagai moderator. Kubuka saluran informasi kegiatan dan Bu Kanjeng sudah menyapa, ” Assalamualaikum  wr wb. Salam sejahtera  Bapak Ibu

Tempe Goreng

Jam di dinding sudah menunjukkan jam 1 siang, di dapur tampak Mama dan Tiwi sibuk menyiapkan makan siang spesial buat keluarga Om Rafly yang baru tiba di Indonesia kemarin. Di luar terdengar celoteh dan gelak para bocil terdengar. Anak-anak memang kuat, Rio dan Dimas tak lelah berkejaran dengan Salwa dan Andre. Sementara itu, Kakek dan Nenek berbincang dengan Om Rafly dan Tante Rina. Om Rafly kangen tempe, katanya. Selalu begitu, sehingga tanpa diminta pun tempe goreng menjadi bagian dari menu yang disiapkan untuk makan siang hari ini. Om bilang. Pernah juga sih beberapa kali membeli tempe di sana. Tetapi, rasanya akan berbeda bila dinikmati bersama keluarga di tanah air. Tiwi teringat sepenggal kisah tentang Khoirul Azzam terdapat dalam buku “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman. Ketika Azzam bercakap-cakap dengan Pak Ali. “Ayah saya wafat saat saya baru satu tahun kuliah di Mesir. Saya punya tiga adik. Semuanya perempuan. Saya tidak ingin pulang dan putus kuliah di tengah jala