Langsung ke konten utama

Resume Pertemuan Ke-23

 

Hari, tanggal  : Rabu, 1 September 2021
Waktu             : 19.00 s.d. selesai
Moderator     : Maesaroh
Narasumber  : Mr. Bams
Tema              : Gerakan Litersi Sekolah dan Masyarakat

 

Bismillahirrohmanirrohim,

Literasi sudah menjadi kata yang selalu muncul dalam pikiran akhir-akhir ini. Sangat ingin berperan dan berkiprah. Ya, sedikit demi sedikit mengembangkan sayap agar dapat merealisasikan apa yang ada dalam pikiran tentang literasi.

Bapak Bambang Purwanto, S.Kom. alias Mr. Bams narasumber hari ini telah berkiprah di dunia literasi dengan sepak terjangnya yang patut diacungi jempol dalam menebar motivasi melalui kegiatan literasi.  Sebelum melanjutkan moderator menyajikan CV beliau dapat dilihat di https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/, dan rangkuman CV nya disajikan seperti di bawah ini







CV dan kegiatan yang luar biasa yang dilakukan oleh Mr. Bams di bidang literasi baik literasi sekolah maupun masyarakat.

Sekarang saatnya untuk menimba ilmu tentang literasi. Rasa senang dan takjub  sekali mengetahui orang-orang yang berkecimpung di bidang literasi, karena saya masih jauh dari itu. Beberapa teman sudah memiliki kegiatan literasi yang luar biasa. Kegiatan yang memerlukan keuletan dan kesabaran. Karena jelas itu tidak mudah.

Ternyata, Mr. Bams mengawalinya dari keluarga, melaksanakan kegiatan literasi di masyarakat dan di sekolah. Melaksanakan kegiatan karena panggilan jiwa.

 Tidak cukup banyak orang yang suka mendongeng apalagi berprofesi sebagai pendongeng. Tetapi, Mr. Bams di tengah kesibukannya beliau juga menjadi pendongeng yang dikenal dengan Ayah Salwa. Berbeda dengan identitas pendongeng pada umumnya.

Menjadi pendongeng membuat saya harus sering membaca buku. Membaca buku membuat lebih banyak pengetahun dan kosa kata. Cita-cita membangun taman baca pun terwujud tanggal 5 Oktober 2011. In syaa allah tahun ini akan genap 10 tahun.

Saksikan jejak digitalnya untuk TBM AS Lebakwangi, sebuah Taman Baca yang didirikan dan dibangun dengan cinta. Memang tidak mudah saat awal berdirinya, termasuk kurang mendapat respon dari Istri.

Modal buku yang saya kumpulkan dari koleksi pribadi di tahun 2011 berjumlah 200 buku, kini jelang 10 tahun ada sekitar 6000 buku.

TBM yang dibangun bersama di rumah pribadi menjadi tempat berkumpulnya anak-anak. Bila anak-anak datang ke rumah bisa sampai dapur penuh anak-anak yang membaca buku.

Niat yang baik berbuah manis, dengan penuh syukur dalam satu tahun mendirikan TBM AS Lebakwangi, mendapat amanah dari Allah sebuah rumah yang hanya terhalang 3 rumah.

Alhamdulillah dengan adanya TBM kami bisa mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan lain yang disenangi oleh masyarakat kami selenggarakan

Berbagai pelatihan mulai dari yang sederhana, menggambar, mewarnai, belajar membaca, belajar komputer, internet sehat, motivasi sampai kewirausahaan kami laksanakan.

https://www.google.com/maps/place/TBM+AS+Lebakwangi/@-7.0407779,107.6063948,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e68ebbab961d753:0xcefcfae9e4958ed5!8m2!3d-7.0407779!4d107.6085835?hl=id

Raihan prestasi dari TBM adalah :

1. Juara 1 TBM Se Kab Bandung tahun 2013 dan 2014

2. Juara 2 TBM se Jawa Barat tahun 2013

3. Juara 1 TBM se Jawa Barat tahun 2014

4. Peraih Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kab Bandung, Bapak Dadang Naser

5. Juara 1 Keteladanan TBM SE Kab Bandung tahun 2019

https://www.youtube.com/watch?v=ERfPc1VcRho Video tentang kegiatan literasi sekolah Mr. Bams.

TBM AS Lebakwangi sebagai Ayah Salwa, di Literasi SMP Taruna Bakti sebagai Mr. Bams. Program literasi tidak hanya diterapkan di sekolah, tetapi diterapkan juga di keluarga dan masyarakat. Beliau pun mengajak peserta untuk menumbuhkan rasa cinta pada literasi yang dikembangkan baik di sekolah, masyarakat dan keluarga.

Program literasi di rumah Mr. Bams.

Jumat  : Cek bacaan Al Quran

Sabtu  : Berbagi kata

Minggu  : Berbagi kalimat

       Meninggalkan jejak dengan men-share kegiatan juga mengabadikan kalimat bahagia di IG, FB juga website.

Berkarya terus, cintai apa yang ada disekeliling kita dengan ilmu. Sumber ilmu salah satunya ada di buku. Hadirkanlah buku dimana saja.

Bila setiap hari, bahkan setiap detik memberikan yang terbaik, semoga membuat kita selalu bahagia. Kekecewaan semoga tidaklah kita dapat bila waktu memang berakhir.

Sesungguhnya kehidupan ini abadi, hanya saja tempat yang berbeda yang akan kita singgahi. Dunia menjadi tempat seluas-luasnya untuk melakukan kebaikan apapun. Kelak kebaikan akan menjadi teman sejati yang membuat hidup akan indah di tempat berikutnya.

Mari bergerak. Mari berkarya. Ajak siapapun untuk gemar membaca. Literasi sudah begitu luas.

***

Menjawab pertanyaan dari Bu May tentang keberhasilan meningkat jumlah koleksi buku yang sangat signifikan, Mr Bams menjelaskan bahwa buku tersebut diperoleh berkat berjejaring. Kami berjejaring dengan sesama Komunitas melalui Forum TBM. Selain itu juga dengan berbagai Perguruan Tinggi.

Media sosial terutama FB sangat membantu untuk mengenalkan TBM dengan berbagai kegiatan. Biasanya banyak pihak luar yang akhirnya memberikan donasi buku.

Buku-buku diperoleh dari donator pribadi, keluarga, teman, murid, orang tua murid, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, Desa Lebakwangi, UNPAD, 1001 Buku, Sesama TBM, Bank Danamon, Perpuseru, dan lain-lain.

Pertanyaan dari Bu Raliyanti dijawab sebagai berikut

1.  Menumbuh kembangkan membaca di era digital memang tidaklah mudah. Akan tetapi janganlah berputus asa untuk melihat kondisi saat ini. Saya seorang muslim lebih bahagia bila membaca Al Qur'an secara fisik, walau banyak sekarang fasilitas secara digital. Ini bisa jadi penyemangat mereka, bahwa membaca dengan buku secara fisik itu punya rasa yang berbeda. Kita harus memberikan contoh, berapa banyak orang tua di rumah, maaf walau seorang guru menyediakan waktu untuk membaca bersama di rumah. Kita memang butuh teladan. Selamat mencoba.

2.     Menarik anak ke TBM bisa dengan banyak cara. Buatlah acara yang disenangi oleh anak-anak. Misalnya lomba mewarnai, menggambar atau ajaklah mereka diskusi agar bisa melakukan kegiatan yang bisa dilakukan bersama.

 Untuk menjawab pertanyaan Ms Phia beliau menjelaskan tantangan terbesar diawal-awal bahwa yang kita lakukan dianggap aneh. Rumah dijadikan taman baca. Mengajak membaca bukanlah pekerjaan popular, akan tetapi lama kelamaan bisa berhasil. Kalau kendala, ada juga yang pinjam buku tidak mengembalikan, padahal semua fasilitas gratis.

Syarat mendirikan Taman Baca adalah lakukan saja  yang sederhana, dengan meminta ijin tetangga dan pengurus RT & RW bahwa di rumah dilakukan kegiatan TBM. Setelah berjalan bisa lakukan pemberitahuan ke Desa atau Kelurahan. Selanjutnya bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, biasanya melalui Penilik PLS (Pendidikan Luar Sekolah) atau Non Formal.

Pertanyaan keempat dari Bu Aam dijawab dengan menyebutkan rangkaian kegiatan, yaitu

·      Senin Membaca Kitab Suci, sesuai agamanya masing-masing. Mereka menuliskan juga hikmah dari apa yang dibaca melalui link yang sudah disiapkan.

·       Selasa, mereka membaca buku non fiksi atau fiksi yang disediakan oleh sekolah melalui web.

·        Rabu-Kamis: Anak-anak membaca buku yang mereka pilih sendiri

·        Jumat: Kegiatan menulis dengan bebas, alias bisa curhat.

 

Beberapa link tentang kegiatan literasi di SMP Taruna Bakti

·         https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-senin-30-agustus-2021/

·         https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-selasa-31-agustus-2021/

·        https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-rabu-1-september-2021/

·         https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-jumat-27-agustus-2021/

Sementara itu dalam menjawab pertanyaan dari Bu Yuli, seorang guru dan ketua TBM Rukun Damai di Tanjungpinang Mr. Bams menjawab TBM saat pandemi tidak full berkegiatan, karena menghindari kerumunan. Bila ada yang perlu bahan bacaan biasanya anak-anak datang ke rumah.

Untuk motivasi menulis, buatlah target harian, semampunya. Lalu terus evaluasi apa kendalanya. Lama kelamaan akan senang menulis. Tips untuk eksis di blog adalah rajin menulis, rajin share dan rajin berkunjung ke blog yang lain.

Rupanya Omma Babys tidak mau ketinggalan bertanya. Jawaban Mr Bams, “Omma Babys nun jauh dari Bandung ke NTT,” sapa Mr Bams dengan senyum, lalu menjawab, “Ya lakukan ajakan ke masyarakat dengan penuh kesabaran. Jangan orientasi hasil, tetapi terus saja bergerak. Perlihatkan hasil membaca itu di masyarakat. Saat ini saya sedang praktek hasil membaca. Today a reader, tomorrow a leader. Saya menjadi ketua RW sejak tahun 2018 dan akan berakhir 2023. Saya berserta istri sekarang lebih banyak mengurus warga. Apalagi sekarang musim Covid, kami mengurus hampir 80 warga yang terpapar sejak awal sampai sekarang. Sehingga fokus kami sedikit berkurang saat mengelola TBM. Sementara kegiatan literasi sekolah di kami masih berjalan secara daring.”

Tips agar kegiatan literasi tetap bertahan 1) Lakukan sepenuh hati, tidak orientasi hasil dan jumlah. Jadikanlah gaya hidup baik di sekolah dan masyarakat. Walau tidak mudah, tapi lakukan dan lakukan, dan 2) Lakukan di komunitas dengan apa yang bisa dikerjakan dengan mudah dan disenangi. Komunitas harus merasa enjoy tidak membebani.

Pertanyaan dari Pak Ali Mustofa dari Sragen dijawab dengan menjelaskan rasa sayang kepada anak-anak itu harus ada didalam hati. Bila rasa sayang itu ada semoga itu bisa sampai ke hati mereka. Ajak mereka ke TBM dengan apa yang mereka senang, tidak langsung di suruh membaca. Membaca harus jadi hal yang mengasikan bagi mereka. TBM bukan seperti Perpus yang hening, mereka bebas mengeraskan bacaannya. Herannya satu dengan yang lain itu tidak merasa terganggu. Beda kalau di perpustakaan. TBM lebih santai suasananya.

Pertanyaan Bu Siti Halimah dari Cianjur tentang cara membuat link penilaiannya literasi dijawab dengan memberi contoh penilaian atau poin literasi serta link video.

Contoh Penilaian

1.        Setiap siswa yang mengikuti kegiatan literasi dan input secara online akan diberikan poin 1.

2.    Poin literasinya diakumulasikan selam sebulan. Lalu jumlahnya dibagi jumlah hari efektif dikali 100

Link videonya: https://www.youtube.com/watch?v=V7iQ--vRMxE

Pesan Semangat

·       Saat keyakinan semakin kuat bahwa kehidupan ini ada yang mengatur, semoga selalu ada harapan yang ada didalam hati dan pikiran. Harapan untuk menjadi manusia yang bermanfaat.

·      Melakukan kebaikan dengan apa yang kita miliki akan menjadi bekal menjalani hidup ini dengan bahagia.

·           Menulis di blog sebagai bentuk latihan menulis itu sangat luar biasa, teruskan dan teruskan.

·           Ambil peranlah di sekolah dan di masyarakat untuk memajukan gerakan literasi

·           Tersenyumlah karena Tuhan masih memberikan kesempatan berkarya.

·           Bergeraklah untuk menyimpan jejak-jejak dengan indah agar tetap hadir sepanjang zaman.

 

Sukabumi, 1 September 2021

Dwi Pratiwi


 

Komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih banyak selalu hadir dan menyemangati.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Thanks Ms. Selalu berusaha tetap terjaga dalam semangat.

      Hapus
  3. mantap bu dwi. lengkap dan rapih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak. Walau speed tidak dapat sekencang kijang, semangat tetap ada. Semoga selalu ada,

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih selalu ada di kala perlu motivasi dalam menulis.

      Hapus
  5. Wah .....ininmah sudah tulisan pakar menulis intisari menulis terpampang nyata mewakili seluruh materi....sip Bu ..👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu, selalu hadir dan memberi contoh semangat yang membara.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Belajar kaya TV nasional? Kelak tambah dengan "terpercaya"

      Hapus
  7. Salam literasi Mom. Sukses selalu. Semoga mampu menyebarkan semangat literasi dimanapun berada.

    BalasHapus

  8. Bu Dwi literasi sejati, tetap menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, semoga dapat berkiprah dengan baik.

      Hapus
  9. Pokoknya No Coment dach...kereen bingitsss🥰🥰👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe. Senang deh dapat no comment 🤭😂😂

      Hapus
  10. Tampilan yg cantik menarik bu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu. Cantik tampilan semoga membawa semangat untuk menulis lagi🤭😂🙏

      Hapus
  11. Calon pegiat litetasi dan penulis hebat.

    BalasHapus
  12. Tulisan yang sangat menginspirasi.. sukses selalu bu

    BalasHapus
  13. Terima kasih Bu... Sehat dan semangat selalu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revisi Karya Penulis

BERSAMA PENULIS PUISI DAN CERPEN SMA NEGERI 4 SUKABUMI (Belajar merevisi karya)   Pada hari Kamis dan Jumat tanggal 30 September dan 1 Oktober 2021 50 penulis puisi dan 50 penulis cerpen SMAN 4 Sukabumi berkumpul untuk membaca kembali karya yang dibuat oleh penulis yang bersangkutan. Kegiatan dibagi menjadi 5 sesi agar tidak melanggar protokol kesehatan yang berlaku. Beberapa penulis tidak hadir karena memiliki alasan. Bagi yang tidak dapat hadir penulis berkomunikasi dengan pembimbing melalui WA. Temuan-temuan dalam kegiatan ini adalah 1.       Typo kata, diperbaiki oleh penulis yang bersangkutan. 2.       Merapikan karya, dilakukan oleh penulis yang bersangkutan dengan bimbingan. 3.       Melengkapi biodata bagi penulis yang belum mencantumkan biodatanya. Semoga kegiatan ini menjadi jalan bagi mereka dalam berkarya serta memberikan pengalaman yang berharga bagi mereka. Sukabumi, 1 Oktober 2021 Dwi Pratiwi

Resume Pertemuan Ke-18

Pertemuan                 : ke-18 Gelombang                 : 20 Hari, tanggal              : Jumat, 20 Agustus 2021 Waktu                         : 19.00 s.d. selesai Moderator                 : Bu Kanjeng Nara sumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd. Tema                          : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis   “Wa alaikum salam. Ya, Halo. Siap,” singkat saja kujawab deringan telepon dari teman yang sangat konsisten bertanya tentang materi yang kudapat dalam pelatihan. Hari ini Jumat, tanggal 20 Agustus 2021 merupakan pertemuan ke-18 Pelatihan Menulis PGRI untuk Gelombang 19 dan 20. Aku tergabung di gelombang 20 yang diisi oleh pejuang pencari ilmu dan celah untuk dapat menerbitkan buku yang kelak akan meramaikan literasi di tanah air.  Narasumber hari ini adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. yang akan didampingi Bu Kanjeng sebagai moderator. Kubuka saluran informasi kegiatan dan Bu Kanjeng sudah menyapa, ” Assalamualaikum  wr wb. Salam sejahtera  Bapak Ibu

Tempe Goreng

Jam di dinding sudah menunjukkan jam 1 siang, di dapur tampak Mama dan Tiwi sibuk menyiapkan makan siang spesial buat keluarga Om Rafly yang baru tiba di Indonesia kemarin. Di luar terdengar celoteh dan gelak para bocil terdengar. Anak-anak memang kuat, Rio dan Dimas tak lelah berkejaran dengan Salwa dan Andre. Sementara itu, Kakek dan Nenek berbincang dengan Om Rafly dan Tante Rina. Om Rafly kangen tempe, katanya. Selalu begitu, sehingga tanpa diminta pun tempe goreng menjadi bagian dari menu yang disiapkan untuk makan siang hari ini. Om bilang. Pernah juga sih beberapa kali membeli tempe di sana. Tetapi, rasanya akan berbeda bila dinikmati bersama keluarga di tanah air. Tiwi teringat sepenggal kisah tentang Khoirul Azzam terdapat dalam buku “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman. Ketika Azzam bercakap-cakap dengan Pak Ali. “Ayah saya wafat saat saya baru satu tahun kuliah di Mesir. Saya punya tiga adik. Semuanya perempuan. Saya tidak ingin pulang dan putus kuliah di tengah jala