Langsung ke konten utama

Bagian 2

 "Duduk!" Rima kusuruh duduk begitu sampai di sebelah pojok Barat perpustakaan.

"Tunggu bentar!"

"Dian, kamu mau ke mana? Seenaknya aja tarik orang dan main tinggal begitu aja" tanya Rima agak keras.

"Sttt, jangan berisik. Ini perpus Rima" aku berlaga orang yang paling tahu tentang perpus.

"Diam, duduk manis dan tunggu! Nggak bakal lama kok" aku tersenyum genit sambil mengedipkan sebelah mata.

"Sok cute kamu", gerutu Rina. "Jangan lama!" 

Secepat kilat aku mengambil buku yang kusembunyikan kemarin. 

 Aku senang buku itu masih di tempatnya. Sip. 

"Tara...!" Aku berseru pelan di hadapan Rima dan menyodorkan buku yang kumaksud.

" Apa?" tanya Rima.

"Buku" jawabku singkat.

"Iya, aku tahu itu buku. Emangnya aku ngga tahu itu buku" Rima ngomel pelan. 

"Emang kamu temanku yang cantik dan pintar." Rima memutar matanya bosan. Lalu diam.

" Rim, kamu nggak penasaran gitu?" tanyaku melihat Rima malah diam.

"Au" jawabnya bete, dan jelas bsnget "kayak" nggak peduli. Tapi aku tahu sebenarnya dia lagi nunggu apa yang mau kubicarakan. 

"Bener nih nggak mau tahu? Atau mau tahu?" godaku. Rima bergeming. Rima tidak bisa memainkan hpnya karena hpnya pasti masih di tasnya ketika aku tarik dia dengan paksa dari kelas menuju perpustakaan.

Aku senang sekali karena dia tidak bisa pura-pura acuh dengan bergelut dengan hp kalau dia enggan mendengar kata-kataku. Aku senang sekali. Aku tersenyum menang. 

"Ngapain senyum-senyum, mirip yang di pengkolan", kata Rima jutek.

Senyumku lebih lebar sekarang Rima masuk pancinganku.

"Tuh bener. Tambah mirip". Eh, kok malah ngatain sih. Bikes aja nih orang. Tapi aku coba tidak terpancing. Kan yang pertama mancing kan aku. Masa aku harus terpancing.

"Atau kamu udah jadian sama yang di pengkolan itu?" tanya Rima sok perhatian.

"Jadi kapan traktirannya?" Ih bener deh nih teman nggak ada manis-manisnya. Malah ngata-ngatain seenaknya.

"Ririn cantik. Bukan aku yang jadian sama yang di pengkolan. Yang ada doi titip salam buat kamu", kataku enteng.

"What? Kamu gila!" Rima berseru kencang dan sukses membuat kepala-kepala yang tadi menunduk membaca buku menoleh ke arah kami.

Rima memasang wajah minta maaf kepada pemirsa di sana.

"Kamu sih, aku jadi malu" Rima menyalahkanku.

"Mana ada jadi aku yang salah. Kamu yang teriak". Aku pura-pura polos dan baik hati.

Dalam hati aku bilang, "Rasain, aku kerjain".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Pertemuan Ke-22

  Gelombang      : 20 Hari, tanggal  : Jumat, 27 Agustus 2021 Waktu             : 19.00 s.d. selesai Moderator     : Aam Nurhasanah Narasumber  : Dr. Imron Rosidi Tema              : Poin Buku pada Kenaikan Pangkat   Bismillahirrohmanirrohim,   Ibu-ibu pergi ke pasar Di pasar membeli duku Ibu-ibu rajin belajar Belajar menulis buku   Bapak-bapak pun membaca koran Membaca berita tentang kegiatan aparat Bapak-bapak pun tak ketinggalan Membuat buku untuk kenaikan pangkat     Satu dua tiga dan empat Bapak dan ibu sudah sepakat Membuat karya ketika sempat Berhitung untuk kenaikan pangkat   Materi pertemuan ke-22 ini mengingatkan lagi bahwa waktu kenaikan pangkat sudah tiba di sejak tahun lalu, tetapi belum memantaskan diri untuk melangkah ke ...

Resume Pertemuan Ke-26

Pertemuan      : Ke-26 Gelombang      : 20 Hari, tanggal   : Rabu, 8 September 2021 Waktu              : 19.00 s.d. selesai Moderator      : Maesaroh Narasumber   : Dr. Ngainun Naim Tema               : Menulis itu Mudah   Gebyar Pekan Literasi Sekolah tahun 202 menghadirkan Dr. Ngainun Naim. Hari yang istimewa, Tiwi dan Riana berkesempatan berbincang dengan beliau di sela-sela acara didampingi Bu Maesaroh. “Sudah banyak buku Bapak yang diterbitkan, salah satunya adalah Menulis itu Mudah. Apa betul menulis itu mudah?” Bu Mae bertanya setelah beberapa saat melihat buku-buku karya Pak Naim. “Bukankah selama ini menulis itu sulit?” Pak Ngainun Naim menjawab agar membangun mindset bahwa menulis itu mudah dengan membuat penegasan-penegasan dalam, hati, dalam pikiran dan juga dapat d...

Resume Pertemuan Ke-20

Gelombang        : 20 Hari, tanggal      : Rabu, 25 Agustus 2021 Waktu                 : 19.00 s.d. selesai Moderator          : Maesaroh Narasumber       : Wijaya Kusumah, M.Pd. Tema                  : Darimana Ide Menulis Datang?   "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" Jelas terlihat wajah ceria terpancar di raut Jeng Nung dan Bu Yanti di beranda rumah Jeng Nung yang sangat asri. Jeng Nung baru saja menerima paket dari Bu Ewi- Bekasi. Paket yang dari tadi ditunggu. “Buku Bu Ewi sudah terbit. Sebentar lagi buku kita. Duet maut kita,” kata Jeng Nung sambil berusaha membuka paket tanpa alat. “Ya. Buku kita masih dalam proses ISBN. Semoga lekas kelar, dan dicetak deh,” Bu Yanti menjawab sambil memperhatikan gerakan Jeng Nung yang mulai kesulitan membuka paket. “Jeng, pakai in...