Langsung ke konten utama

Resume Pelatihan Ke-11

RESUME

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

 


Pertemuan                : ke-11

Gelombang               : 20

Hari, tanggal             : Rabu, 4 Agustus 2021

Waktu                       : 19.00 s.d.selesai.

Moderator                : Sri Sugiastuti

Nara sumber            : Edi S. Mulyanta, S.Si., M.T.

Tema                        : Menguak Dapur Penerbit Mayor

 

  Bismillahirrahmanirrahim,

Pukul 19.02 Bu Kanjeng  sebagai moderator membuka kelas dengan ucapan salam dan rasa syukur atas nikmat sehat dan nikmat sempat. Beliau menyapa peserta dan menginformasikan narasumber yang hendak berbagi, yaitu Bapak Edi S. Mulyanta.

Moderator menyampaikan susunan kegiatan pada malam hari ini yang dibagi ke dalam tiga sesi, yaitu

1.        Pembukaan dan Perkenalan Narasumber

2.       Pemaparan materi

3.       Tanya jawab

 

Sebelum memulai kegiatan Bu Kanjeng mengajak berdoa dan meluruskan niat agar kegiatan malam ini bermanfaat dan dapat menginspirasi.

Sebagai perkenalan dengan narasumber, sudah ada link yang berisi biodata narasumber, yaitu  https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/

Pak Edi sudah berkecimpung di dunia penerbitan sejak tahun 2001, sebelumnya beliau merupakan penulis lepas.  Penulis dan penerbit telah dilindungi undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yang disempurnakan oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019 tentang proses penerbitan dan unsur-unsur di dalamnya, termasuk menyebarluaskannya.

Penulis dan calon penulis perlu memiliki pemahaman tentang PP No. 75, karena di dalamnya ada aturan setail bagaimana penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku. Sebenarnya tidak ada pembagian kategori penerbit mayor dan minor. Hal ini terjadi secara alami sesuai dengan jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor.

Penerbit mayor ke dalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkan oleh perpustakaan nasional.

Dikotomi ini juga terjadi dari segi pemasaran bukunya. Ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional, dan ada yang regional saja. Hal ini pun diperkuat dengan kondisi-kondisi lainnya seperti pembagian yang dlakukanoleh dKemendikbud DIKTI tentang terbitan buku berskala nasional.

Pandemi mengubah pola distribusi buku secara signifikan. Outlet tidak lagi menjadi sarana pemasaran utama, bahkan banak yang tutup arena terbatasnya aktifitas pembelanjaan.

Pandemi tidak mempengaruhi penerbit secara berarti karena ada kondisi produktifitas penulis. Naskah mengalir dengan cukup baik. Banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku. Begitu pula ada tuntutan untuk guru dan dosen untuk berkarya.

Pemilihan tema merupakan halyang penting dalam mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh pandemi. Identifikasi tema buku, seperti tema-tema tentang virus corona yang disebar kepada penulis membuat Penerbit ANDI lebih cepat mendapatkan bahan-bahan buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.

Kesiapan penulis menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Kami mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.

Kesimpulannya adalah kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya menjadi mutlak diperlukan agar tulisannya dapat diajukan kepada penerbit. Terdapat reposisi produksi buku fisik dengan tidak melakukan secara massal,tetapi disesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif.

Kondisi ini memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada calon penulis untuk mencoba memasuki era baru. Produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik. Bahkan produksi mencoba untuk saat ini dengan dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi yang disesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.

Melakukan penjualan online membantu untuk tetap menjaga cash flow, di samping memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesempatan untuk terbit menjadi lebih luas.

Untk mengetahui buku-buku terbitan Penerbit ANDI, peserta dapat mengunjungi bukudigital.my.id untuk melihat buku-buku digital yang telah diproduksi.

Salah satu trik untuk mempercepat terbitnya buku adalah mengikuti arahan dari PP 75, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan membantu dalam proses editorial di sisi penerbit.

Pemaparan diakhiri dengan harapan bahwa materi penyampaian materi ini dapat menginspirasi peserta.

Beberapa jawaban dari pertanyaan yang disampaikan peserta.

1.   Baik dan unik merupakan syarat utama, dalam arti pemilihan tema yang berbeda dan      memiliki nilai kabaruan.

2.   Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.

3.    Untuk dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market sendiri,

4.   Penulis yang mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.

5.   Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya.

6.   Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.

7.  Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. 

8.   Banyak penulis pemula yang lolos dengan memanfaatkan captive market atau menguasai massa sehingga penerbit dapat dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan buku tersebut karena berbagi data dengan penulis.

9.  Penerbit mayor terkadang banyak naskah yang menjadi pilihan sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk memilah dan memilih buku yang akan

      diterbitkan.

10.   Penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.

11.    Proses penerbitan standar dengan rerata antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir distribusi 1- 2 bulan.

12. Ada editor khusus untuk bahasa Inggris, walaupun editorial yang dilakukan adalah hanya dari segi kebahasaan dan struktur buku.

13. Tidak mensyaratkan proof reading oleh ahli, akan tetapi sebaiknya memang melampirkannya.

 

Seperti biasa pertanyaan mengalir deras seiring semangat untuk dapat berkarya yang lebih luas. Hal yang banyak menyemangati dan memotivasi untuk menghasilkan karya terbaik dengan kepercayaan diri yang tinggi. Penerbit merupakan pengantara. Menghantarkan karya untuk penikmatnya.

 

Bilamana ada batang keladi

Suka di simpan di dekat pedati

Dengan adanya penerbit ANDI

Harapan terbit  lebih menjadi

 

Sukabumi, 4 Agustus 2021

Dwi Pratiwi

Komentar

  1. Pantunnya sangat menghibur aku bu sebagai pemula, rapi bu

    BalasHapus
  2. Bunga keladi di tepi jalan
    Jangan diinjak jangan cabut
    Membuat buku di penerbit Andi
    Segera boking dari sekarang

    Resume yg Kren. Super bun

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  4. Makan sawi di tepi sawah
    Makan duren dialas katun
    Bu Dwi Pratiwi emang wah
    Tulisan keren berciri pantun

    BalasHapus
  5. Mantep ibuu... siap2 9 lagi yaa... semangat!!

    BalasHapus
  6. Pantun yang ditunggu...kereen😊👍👍

    BalasHapus
  7. Malam malam makan buah kiwi
    Dinikmati sambil melamun
    Resume bu dwi pratiwi
    Bercirikhas dengan pantun

    Kereen bu

    BalasHapus
  8. Malam produktif seorang penulis hebat. Pantunnya menarik sekali

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Pertemuan Ke-22

  Gelombang      : 20 Hari, tanggal  : Jumat, 27 Agustus 2021 Waktu             : 19.00 s.d. selesai Moderator     : Aam Nurhasanah Narasumber  : Dr. Imron Rosidi Tema              : Poin Buku pada Kenaikan Pangkat   Bismillahirrohmanirrohim,   Ibu-ibu pergi ke pasar Di pasar membeli duku Ibu-ibu rajin belajar Belajar menulis buku   Bapak-bapak pun membaca koran Membaca berita tentang kegiatan aparat Bapak-bapak pun tak ketinggalan Membuat buku untuk kenaikan pangkat     Satu dua tiga dan empat Bapak dan ibu sudah sepakat Membuat karya ketika sempat Berhitung untuk kenaikan pangkat   Materi pertemuan ke-22 ini mengingatkan lagi bahwa waktu kenaikan pangkat sudah tiba di sejak tahun lalu, tetapi belum memantaskan diri untuk melangkah ke ...

Resume Pertemuan Ke-20

Gelombang        : 20 Hari, tanggal      : Rabu, 25 Agustus 2021 Waktu                 : 19.00 s.d. selesai Moderator          : Maesaroh Narasumber       : Wijaya Kusumah, M.Pd. Tema                  : Darimana Ide Menulis Datang?   "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" Jelas terlihat wajah ceria terpancar di raut Jeng Nung dan Bu Yanti di beranda rumah Jeng Nung yang sangat asri. Jeng Nung baru saja menerima paket dari Bu Ewi- Bekasi. Paket yang dari tadi ditunggu. “Buku Bu Ewi sudah terbit. Sebentar lagi buku kita. Duet maut kita,” kata Jeng Nung sambil berusaha membuka paket tanpa alat. “Ya. Buku kita masih dalam proses ISBN. Semoga lekas kelar, dan dicetak deh,” Bu Yanti menjawab sambil memperhatikan gerakan Jeng Nung yang mulai kesulitan membuka paket. “Jeng, pakai in...

Resume Pertemuan Ke-26

Pertemuan      : Ke-26 Gelombang      : 20 Hari, tanggal   : Rabu, 8 September 2021 Waktu              : 19.00 s.d. selesai Moderator      : Maesaroh Narasumber   : Dr. Ngainun Naim Tema               : Menulis itu Mudah   Gebyar Pekan Literasi Sekolah tahun 202 menghadirkan Dr. Ngainun Naim. Hari yang istimewa, Tiwi dan Riana berkesempatan berbincang dengan beliau di sela-sela acara didampingi Bu Maesaroh. “Sudah banyak buku Bapak yang diterbitkan, salah satunya adalah Menulis itu Mudah. Apa betul menulis itu mudah?” Bu Mae bertanya setelah beberapa saat melihat buku-buku karya Pak Naim. “Bukankah selama ini menulis itu sulit?” Pak Ngainun Naim menjawab agar membangun mindset bahwa menulis itu mudah dengan membuat penegasan-penegasan dalam, hati, dalam pikiran dan juga dapat d...